Ketika Nyamuk Menyambut Hujan

Monday, September 26, 2011


Pada musim penghujan, banjir pun singgah pada beberapa daerah di Indonesia. Berbagai penyakit terkait dengan musim basah tersebut, antara lain: ISPA, diare, myalgia, dermatitis, dan hipertensi. Demam berdarah juga dikhawatirkan akan terjadi pasca banjir.
Sejarah kesehatan Indonesia mencatat betapa setiap tahunnya bangsa ini resah dengan kasus demam berdarah yang menelan korban jiwa. Status KLB demam berdarah pun tesebar di berbagai daerah di Indonesia. Ironisnya, setiap tahun, jumlah penderita demam berdarah memiliki kecenderungan terus bertambah. Contohnya tahun 2006 sebesar 104.656 kasus. Tahun 2007 tercatat 139.652 kasus.
Dengan peningkatan kasus tersebut, insidence rate (IR) juga menunjukkan kenaikan. Tahun 2006 IR 52,48 CFR 1,04. Terakhir tahun 2007 IR 64,38 CFR 1.
Demam berdarah yang memiliki vektor nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus, menurut catatan WHO, memang memiliki potensi tinggi untuk terjadi epidemik. Curah hujan yang tinggi, temperatur panas, dan kelembaban, berkaitan dengan terjadinya epidemik penyakit ini. Meningkatnya temperatur dapat mempercepat tingkat metabolisme serangga sebagai vektor, meningkatkan produksi telor, dan membuat serangga makin rakus. Hujan menimbulkan genangan air yang menjadi tempat berkembang biak nyamuk. Kondisi basah akan membuat habitat nyaman ditinggali serangga. Perubahan iklim dapat menjadi satu salah satu faktor yang mempengaruhi berkembangnya penyakit yang dapat membunuh manusia.
Kasus demam berdarah tidak menunggu untuk merebak. Data kasus demam berdarah merupakan alarm yang jangan diperbesar lagi angkanya. Upaya pencegahan dan penatalaksanaan kasus mutlak dilakukan. Penyediaan dan peningkatan sarana pelayanan kesehatan dilakukan di semua rumah sakit agar kasus DBD dapat cepat ditangani untuk menekan angka kematian. Fogging atau pengasapan dilakukan pada daerah yang memiliki prevalensi tinggi untuk mencegah penyebaran penyakit.
Tidak cuma fogging, tetapi yang lebih penting adalah pemberantasan sarang nyamuk. Pemerintah sudah banyak melakukan kampanye maupun sosialisai pencegahan dan penanganan demam berdarah di masyarakat. Masalahnya pada kemauan tiap individu untuk melakukan tindakan pencegahan. Yang paling sederhana menjaga kebersihan rumah dari kondisi yang memungkinkan vektor nyamuk bertahan hidup dan berkembang biak.


Ref : majalah farmacia


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer