MENINGKATNYA LAJU INFLASI

Wednesday, March 30, 2011

Gubernur Bank Indonesia (BI) Darmin Nasution memperkirakan laju inflasi tahun depan akan meningkat karena dorongan inflasi mulai makin meninggi dalam beberapa tahun terakhir akibat penyesuaian terhadap “administered prices”. Dorongan inflasi mulai makin meninggi dalam beberapa tahun terakhir karena `administered prices` (harga yang ditetapkan pemerintah) relatif tinggi, yang dimaksud disini yaitu faktor tarif dasar listrik dan tarif tol maupun sektor jasa lainnya.
Sementara, Kepala Badan Pusat Statisitik (BPS) Rusman Heriawan menambahkan laju inflasi sebesar 2,78 persen pada 2008 sulit dicapai kembali, karena angka inflasi tersebut terbantu oleh adanya krisis global. Apabila pertumbuhan ekonomi ditargetkan diatas enam persen, maka laju inflasi tidak mencapai angka dibawah lima persen. Jadi kalau kita menargetkan pertumbuhan 6,3 persen itu merupakan klasifikasi optimis, apalagi 2011 negara-negara dunia mulai memperbaiki ekonominya dan kecenderungan harga komoditas naik.
Empat Faktor Yang Mempengaruhi Inflasi
Pertama, meningkatnya kegiatan ekonomi akan mendorong peningkatan permintaan agregat yang tidak diimbangi dengan meningkatnya penawran agregat karena adanya kendala struktural perekonmian.
Kedua, kebijakan pemerintah di bidang harga dan pendapatan yaitu menaikkan harga barang dan jasa seperti BBM, listrik, air minum dan rokok serta menaikkan upah minimum tenaga kerja swasta dan gaji pegawai negeri diperkirakan memberikan tambahan inflasi IHK sebesar 3,83%.
Ketiga, melemahnya nilai tukar rupiah. Pengaruh kuat depresiasi nilai tukar rupiah diketahui dari hasik penelitian bank Indonesia, antara lain :
• Perilaku harga cenderung mudah meningkat karena pengaruh melemahnya nilai tukar rupiah
• Perilaku harga cenderung sulit untuk turun apabila nilai tukar rupiah menguat, seperti pada bulan Agustus menguat 4,0%, bulan Juli menguat 21,0%, namun harga hanya turun (deflasi) sebesar 0,24%.
Keempat, tingginya ekspektasi inflasi masyarakat. Tingginya inflasi IHK tidak lepas dari pengaruh ekspektasi inflasi oleh produsen dan pedagang serta konsumen.
Sebagai badan moneter BI tetap berusaha menjaga laju inflasi dengan mengusahakan uang beredar tidak terlalu banyak hingga mengubah kebijakan dengan menaikkan Giro Wajib Minimum (GWM). Cara lain untuk mengurangi tingginya dorongan inflasi yaitu dengan mengurangi likuiditas agar tidak berlebihan di pasar. Selain itu, BI juga tetap mempertahankan suku bunga acuan (BI Rate) tetap berada pada angka 6,5 persen. Pemerintah juga harus terus mewaspadai inflasi yang disebabkan oleh persediaan barang (volatile foods) yang bermasalah akibat perubahan iklim dan musim.

Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

0 comments:

Post a Comment